A.
Sejarah Munculnya Teori Modern
Pada perkembangan peradaban manusia,
ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.
Ilmu Eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari setiap / seluruh gejala, bentuk dan
eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam dan isinya secara universal
mempunyai sifat yang pasti serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu. Misal
Fisika, Kimia, Biologi.
2.
Ilmu Sosial / Non Eksakta, yaitu ilmu yang memeplajari seluruh gejala manusia
dan eksistensinya dalam hubungannya setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat. Misal ekonomi, psikologi, hokum dan lain-lain.
3.
Ilmu Humaniora, yaitun kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni.
Missal seni tari, lukis, sastra, suara dan lain-lain.
B. Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern
Manajemen modern berkembang dalam
dua aliran. Aliran pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan
manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi. Aliran kedua dibangun atas
dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif (Operation Research dan
Management Science atau manajemen Operasi).
Perkembangan aliran Perilaku
Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia
dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran Perilaku Organisasi antara lain :
a. Abraham Maslow, yang mengemukakan
adanya idquo, yaitu Ego dan Super Ego, dan Hirarki Kebutuhan Manusia,
dalama penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika motivasi.
b. Douglas McGregor, yang terkenal karena
mengemukakan teori X dan teori Y.
c. Frederick Herzberg, yang mengemukakan
teori motivasi higienis dan teori dua factor.
Frederick
Herzberg (Hasibuan, 1990 : 177) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua
faktor yaitu faktor higiene dan motivator. Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi
dua bagian yaitu kebutuhan tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial) dan
kebutuhan tingkat tinggi (prestise dan aktualisasi diri) serta mengemukakan
bahwa cara terbaik untuk memotivasi individu adalah dengan memenuhi kebutuhan
tingkat tingginya.
Menurut
Hezberg, faktor-faktor seperti kebijakan, administrasi perusahaan, dan gaji
yang memadai dalam suatu pekerjaan akan menentramkan karyawan. Bila
faktor-faktor ini tidak memadai maka orang-orang tidak akan terpuaskan.
Menurut hasil
penelitian Herzberg ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam
memotivasi bawahan yaitu :
a. Hal-hal yang
mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan
berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan itu sendiri
dan adanya pengakuan atas semua itu.
b. Hal-hal yang
mengecewakan karyawan adalah terutama pada faktor yang bersifat embel-embel
saja dalam pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat dan lain-lain
sejenisnya.
c. Karyawan
akan kecewa bila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan
menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.
Herzberg menyatakan bahwa orang
dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan
kebutuhan, yaitu :
a. Maintenance Factors. Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia
yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan kesehatan ini merupakan
kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada
titik nol setelah dipenuhi.
b. Motivation Factors. Adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang
yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Factor motivasi ini
berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan langsung denagn
pekerjaan.
d. Robert Blak dan Jane Mounton, yang
membahas lima gaya kepemimpinan dan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
Menurut Blake dan Mouton, ada empat gaya kepemimpinan yang dikelompokkan
sebagai gaya yang ekstrim, sedangkan lainnya hanya satu gaya yang dikatakan
ditengah-tengah gaya ekstrims tersebut. Gaya kepemimpinan dalam managerial gris
itu antara lain sebagai berikut:
a. Gris 1. manager sedikit sekali usahanya untuk memikirkan orang-orang
yang bekerja dengan dirinya, dan produksinya yang seharusnya dihasilkan oleh
organisasinya. Dalam menjalankan tugas manager dalam gris ini menganggap
dirinya sebagai perantara yang hanya mengkominikasikan informasi dari atasan
lepada bawahan.
b. Gris 2. Manager mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk
memikirkan baik produksinya maupun orang-orang yang bekerja dengannya. Dia
mencoba merencanakan semua usaha-usahanya dengan senantiasa memikirkan
dedikasinya pada produksi dan nasib orang-orang yang bekerja dalam
organisasinya. Manager yang termasuk gris ini dapat dikatakan sebagai “manager
tim” yang riel (the real team manager). Dia mampu untuk memadukan
kebutuhan-kebutuhan produksi dengan kebutuhan=kebutuhan orang-orang di
organisasinya.
c. Gris 3. Ini gaya kepemimpinan dari manager, ahíla mempunyai rasa
tanggung jawab yang tinggi untuk selalu memikirkan orang-orang yang bekerja
dalam organisasinya. Tetapi
pemikirannya mengenai produksi rendah. Manager semacam ini sering dinamakan pemimpin
club (the Country club management), Manajer ini berusaha menciptakan
suasana lingkungan yang semua orang bias bekerja rilek, bersahabat, dan bahagia
bekerja dalam organisasinya. Dalam suasana seperti ini tidak ada satu orang pun
yangmau memikirkan tentang usaha-usaha koordinasi guna mencapai tujuan
organisasi.
d. Grid 4. Ini kadangkala manajer disebut sebagai manajer yang menjalankan
tugas secara otokratis (autocratictask managers). Manager semacamini
hanya maua memikirkan tentang usah peningkatan efisiensi pelaksanaan verja,
tidak mempunyai atau hanya sedikit rasa tanggung jawabnya pada orang-orang yang
bekerja dalam organisasinya.dan lebih dari itu gaya kepemimpinannya lebih
menonjolkan otokratisnya.
e. Gris 5. Dalam hal ini manager mempunyai pemikiran yang médium baik pada
produksi maupun pada orang-orang. Dia berusaha mencoba menciptakan danmembina
moral orang-orang yang bekerja dalam organisasi yang di pimpinnya, dan produksi
dalam tingkat yang memadai, tidak terlampau mencolok. Dia tidak menciptakan
target terlampau tinggi sehingga sulit dicapai, dan berbaik hati mendorong
orang-orang untuk bekerja lebih baik.
a. Rensistlikert, yang telah
mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara ekstensive mengenai
Empat Sistem Manajemen, diantaranya Exploitif-Otoritatif sampai
Partisipatif Kelompok.
b. Fred Feidler, yang menyarankan
pendekatan Contingency pada studi Kepemimpinan
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan
prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan
harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
sangat dibutuhkan.
c. Chris
Argyris, yang memandang organisasi sebagai sistem social atau sistem hubungan
antar budaya.
d. Edgar
Schein, yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi dan
lain-lainnya.
Prinsip-prinsip Dasar Perilaku
Organisasi dalam Manajemen Modern yang dikemukakan oleh beberapa tokoh tersebut
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur dan prinsip).
2.
Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan
konservatif.
3.
Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4.
Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.
Perkembangan aliran Kuantitatif
(Operation Research dan Management Science atau manajemen Operasi), ditandai
dengan berkembangannya tim riset operasi (operation research) dalam pemecahan
masalah-masalah industry di Inggris pada Perang Dunia ke-2. Riset operasi
kemudian diformulasikan dan disebut aliran Management Science yang berfungsi
untuk Penganggaran Modal, Manajemen aliran kas, Scheduling production,
pengembangan strategi produksi, perencanaan pengembangan sumber daya manusia,
penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan lain-lain.
C. Aplikasi Teori
Aliran modern Pada Kehidupan Manusia
Pada
aplikasi manajemen yang diterapkan pada tiap perusahaan dan organisasi
berbeda-beda. Perbedaan mencolok terjadi pada perusahaan berskala besar dengan
perusahaan kecil bahkan home industry. Perubahan kondisi ekonomi global
disiasati oleh para manajemen dengan menggunakan satu teori atau menggabungkan
beberapa teori manajemen yang paling sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan
yang dihadapi.
Banyak perusahaan yang telah
mengaplikasikan teori modern dalam sistem manajemennya, terutama untuk berbagai
kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow,
penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya
manusia dan sebagainya. Hal ini untuk efisiensi waktu, tenaga dan biaya.
Meskipun teori ini memiliki kelemahan karena sisi kemanusiaan yang mulai
tergeser.
Guna meminimalisir kekurangan dari
teori ini, banyak perusahaan menggabungkan beberapa teori manajemen baik
klasik, neo klasik maupun modern. Pencapain tujuan bersama organisasi dapat
terakomodir, sehingga diharapkan kepuasan dapat dicapai oleh masing-masing
anggota dari suatu organisasi atau perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar