Beternak itik tanpa air merupakan
pemeliharaan itik dengan cara dikandangkan. Itik tidak lagi digembalakan untuk
mencari makan sendiri, tetapi tetap dikandang. Pakan dan minum disediakan dalam
kandang. Dalam kandang tidak diberi air untuk berenang-renang agar itik hanya
memanfaatkan eneginya untuk produksi telur. Bila tujuan dari usaha peternakan
itik untuk menghasilkan telur konsumsi,
kehadiran pejantan tidak diperlukan, karena hanya akan memperbesar biaya pakan.
Namun bila tujuan usahanya untuk menghasilkan telur tetas sebagai bahan baku pembibitan, baru dipelihara pejantan.
Sebelum membuka usaha peternakan,
hendaknya peternak harus menentukan lokasi dan perkandangan terlebih dahulu.
Lokasi yang dipilih dapat terletak di dekat pantai, di pegunungan; terlindung
pepohonan, terbuka dan terkena panas matahari penuh; daerah yang berbatu-batu,
atau berumput. Bahkan, dalam keadaan apapun tidak menjadi masalah bagi itik.
Lain halnya dengan lingkungan tempat untuk memelihara itik. Lingkungan ini
tidak boleh sembarangan. Jika secara kebetulan kita tinggal dekat dengan
lapangan terbang atau lapangan tembak yang setiap kali gaduh, jangan
sekali-kali memelihara itik. Demikian pula jika kandang itu berdekatan dengan
tempat kesibukan orang atau kendaraan yang berlalu-lalang sehingga suasanannya
menjadi hiruk-pikuk dan bising, keadaan semacam ini akan menyebabkan itik mudah
stres sehingga malas bertelur. Jadi tempat yang cocok untuk memelihara itik
ialah tempat yang cukup jauh dari suara gaduh dan aman dari lalu-lalang orang
atau kendaraan. Selain itu, kandang sebaiknya tidak terlalu dekat dengan rumah
pemukiman sebab ternak (pada umumnya) mengeluarkan bau dan debu.
Setelah penentuan lokasi
perkandangan, peternak harus menentukan jenis itik yang akan diternak.
Indonesia memiliki beberapa spesies itik yang tersebar di banyak daerah seperti
di Karawang, Mojosari, Tegal, dan di beberapa daerah lainnya. Biasanya jenis tipe itik petelur yang mudah dikelola di pasaran
adalah jenis itik mojosari. Itik yang berasal dari Desa Modopuro, Kecamatan
Mojosari ini merupakan itik petelur unggul. Apabila digembalakan di areal sawah
yang subur, itik mojosari mampu menghasilkan telur rata-rata 200
butir/ekor/tahun. Dengan dipelihara secara intensif, produksi telurnya bisa
meningkat rata-rata 265 butir/ekor/tahun. Walaupun bentuk badan itik ini
relatif lebih kecil dibanding itik petelur lainnya, tetapi telurnya cukup besar, rasa telurnya enak, dan warna kerabang
kulit telurnya pun kehijau-hijauan. Sehingga telur itik mojosari laku di
pasaran dan banyak digemari konsumen. Dengan kualitas telur yang baik, kami akan
menjual telur ini dengan harga Rp. 1200/butir. Jika itik dapat dipelihara secara
intensif, produksi telur akan meningkat 265 butir/ekor/tahun. Jadi keuntungan
kita menjual telur ini cukup besar, yakni berkisar Rp. 318.000/ekor/tahunnya.
Biasanya itik mojosari memiliki masa produktif selama 12 bulan. Pada tahun ke
dua, itik mojosari ini masih mampu menghasilkan telur, namun tak banyak.
Namun ketika itik tak produktif lagi, itik jenis mojosari ini bisa dijual untuk dimanfaatkan dagingnya. Biasanya itik mojosari ini peminatnya masih cukup tinggi, sehingga kami akan menjual itik yang sudah tidak produktif lagi ini seharga Rp. 31.000 hingga Rp. 33.000 per ekornya. Sedangkan untuk harga jual bibit itik yang berumur 1-4 minggu, kami akan menjual seharga Rp. 4000/ekornya. Untuk itik dara yang berumur 4-6 bulan, kami akan menjual dengan harga Rp.20.000-Rp.22.000/ekornya. Keuntungan yang kita peroleh cukup besar jika kita memilih jenis itik mojosari ini.
Namun ketika itik tak produktif lagi, itik jenis mojosari ini bisa dijual untuk dimanfaatkan dagingnya. Biasanya itik mojosari ini peminatnya masih cukup tinggi, sehingga kami akan menjual itik yang sudah tidak produktif lagi ini seharga Rp. 31.000 hingga Rp. 33.000 per ekornya. Sedangkan untuk harga jual bibit itik yang berumur 1-4 minggu, kami akan menjual seharga Rp. 4000/ekornya. Untuk itik dara yang berumur 4-6 bulan, kami akan menjual dengan harga Rp.20.000-Rp.22.000/ekornya. Keuntungan yang kita peroleh cukup besar jika kita memilih jenis itik mojosari ini.
Beternak
itik tidaklah sukar, tetapi perlu dilakukan dengan teliti. Seperti cara
pemeliharaan anak itik hingga dewasa. Anak itik yang baru menetas perlu
perawatan yang hati-hati karena anak itik masih dalam masa adaptasi dengan
lingkungannya. Anak itik yang baru menetas diletakkan dalam wadah yang terbuat
dari anyaman bambu. Beberapa jam kemudian, setelah kuat berdiri dan
bulu-bulunya kering, anak itik baru dipindahkan ke kandang boks. Apabila
kandang terlalu luas, hendaknya diberi sekat lagi agar anak itik tidak terlalu
banyak bergerak. Di hari pertama anak itik menetas, dilakukan sexing (penentuan
jenis kelamin) yaitu pemisahan anak itik berdasarkan jenis kelaminnya. Untuk
menentukan jenis kelaminnya, ada tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu :
1.
Membedakan jenis kelamin dengan cara mengamati bentuk fisik anak itik yang
baru menetas secara keseluruhan.
baru menetas secara keseluruhan.
2. Sexing
dilakukan dengan memijat pangkal leher dekat tembolok (voice sexing).
3.
Menggunakan metode dengan menggunakan tangan untuk mengamati lubang dubur anak
itik (hand sexing).
Memasuki hari ketiga, anak itik mulai dilatih makan.
Caranya, alas kandang yang terbuat dari anyaman bambu terlebih dahulu dihampari
karung atau selembar koran. Kemudian, anak itik dilepas di tempat ini. Di atas
kerumunan anak itik, ditaburi nasi yang sudah dicelup dalam air dan diperas.
Kegiatan melatih makan tersebut dilakukan setiap hari sampai anak itik terlatih
benar untuk makan. Ketika anak itik sudah berumur satu minggu, anak itik dapat
diperkenalkan dengan pakan jadi jenis BR 1-S atau 511 yang berbentuk pelet/pur.
Setelah umur tiga minggu (21 hari), anak itik mulai diberi dedak. Caranya,
makanan yang sudah biasa diberikan, dicampur dengan sedikit dedak.
Apabila akan mengusahakan itik petelur maka perlu dipilih anak itik berkelamin betina. Apabila akan mengusahakan pembibitan itik maka itik jantan pun diperlukan, tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan betina. Adapun anak itik jantan yang tidak lolos seleksi dapat digemukkan untuk itik potong.
Apabila akan mengusahakan itik petelur maka perlu dipilih anak itik berkelamin betina. Apabila akan mengusahakan pembibitan itik maka itik jantan pun diperlukan, tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan betina. Adapun anak itik jantan yang tidak lolos seleksi dapat digemukkan untuk itik potong.
Kesimpulan: Dengan
demikian berternak itik tanpa air merupakan salah satu usaha ternak yang cukup
menjanjikan, karena disetiap umur dan di setiap bagian tubuh itik mempunyai
pasaran sendiri-sendiri dengan nilai jual yang cukup lumayan. Dari telur,
daging, bibit, sampai itik dara semuanya dapat dijadikan uang.
cara beternak itik petelur dengan sistem yg baik n efisien gmn ya,mohon ptunjuknya
BalasHapusKami menyediakan pakan alternatif untuk bebek petelur dan unggas petelur /Kg Rp. 6.000 dari bahan
BalasHapus1. limbah kepala udang
2. limbah ikan laut
3. polar
4. camglamh telur
5. limbah ampas kelapa
6. limbah ampas kelapa sawit , DLL
hubungi 085727392017 / PIN 24EFFFD0 (Angka terakhir NOL)