Karangan
merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
*Macam-macam karangan
Adalah karangan yang berisi tentang rangkaian peristiwa yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita.
2. DESKRIPSI,
Adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut.
3. EKSPOSISI,
Adalah karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan.
4. ARGUMENTASI,
Adalah karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti.
5. PERSUASI,
Adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi emosi pembaca untuk berbuat sesuatu sesuai keinginan penulis, atau karangan yang bersifat ajakan.
*Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-ilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim
diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada
juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari
bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah
baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya,
kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara
tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses
pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan
karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa
dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga
karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa
membedakan dengan tegas antara karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah
dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang
membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa,
struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan
bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah
bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata
lain, karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum
daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika
penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi
secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar
meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki
pendahuluan (preliminaris)
yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang
telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan,
makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara
lain artikel, feature,
kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot,
dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya
tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta
pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak,
gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan
teknis. Karya nonilmiah bersifat (1) emotif: kemewahan dan cinta lebih
menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi, (2)
persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif:
pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik
adakalanya tanpa dukungan bukti.
*Kriteria Metode Ilmiah
1. Berdasarkan fakta
Hal-hal yang
didapatkan dari penelitian seperti berbagai keterangan, penjelasan, atau uraian
untuk digunakan dalam analisanya harus berdasarkan fakta, bukan dari khayalan,
perkiraan, legenda, atau kegiatan sejenisnya.
2. Bebas dari prasangka
Menggunakan
prasangka dan pertimbangan berdasarkan subjektif tidak termasuk dalam metode
ilmiah, oleh karena itu dalam penelitian ilmiah harus bersifat bebas dari kedua
hal tersebut serta menggunakan alasan dan bukti yang lengkap dan menggunakan
pembuktian yang objektif.
3. Menggunakan prinsip analisa
Prinsip
analisa digunakan untuk memberikan arti terhadap fenomena yang kompleks. Tidak
hanya itu semua masalah harus dicari penyebab dan pemecahannya dengan
menggunakan analisa yang logis.
4. Menggunakan hipotesa
Hipotesa
digunakan untuk menjadi pedoman penelitian dan sekaligus pedoman pemecahan
suatu masalah. Selain itu hipotesa digunakan untuk membantu dalam menentukan
data yang harus dikumpulkan sehingga hanya informasi yang relevan dengan tujuan
penelitian saja yang harus dikumpulkan.
5. Menggunakan ukuran objektif
Penggunaan
ukuran yang objektif harus ada dalam sebuah penelitian atau analisa. Karena
dalam penelitian tidak benarkan dengan menggunakan metode perkiraan, atau
dengan perasaan.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi
Ukuran-ukuran
yang dapat diperlakukan dengan teknik kuantifikasi antara lain adalah ton, mm
per detik, ohm, kilogram dan sebagainya. Kuantifikasi yang paling mudah adalah
dengan menggunakan ukuran nominal, ranking, dan rating.
*Sikap Ilmiah :
1. Obyektif
terhadap fakta
2. Tidak
tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung
kesimpulan itu
3. Berhati
terbuka artinya menerima pandangan atau gagasan orang lain
4. Tidak
mencampur adukkan fakta dengan pendapat
5. Bersikap
hati-hati
6. Sikap
ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi.
7. Sikap
menghargai karya orang lain
8. Sikap
tekun
9. Sikap
berani mempertahankan kebenaran
10. Sikap
menjangkau ke depan
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena
metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat
langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap
langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun
langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
- Merumuskan masalah
- Merumuskan hipotesis
- Mengumpulkan data
- Menguji hipotesis
- Merumuskan kesimpulan
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://nasi99.wordpress.com/2011/04/15/macam-macam-karangan-dan-pengertiannya/
http://reniashellyana.wordpress.com/tag/kriteria-metode-ilmiah/
http://baddaysp.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karangan-ilmiah-dan-non-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar