Minggu, 10 April 2016

Translasi Mata Uang Asing



·       Alasan Translasi Mata Uang Asing
Perusahaan dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global. Untuk dapat memenuhi hal tersebut, laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan yang dihitung dengan mata uang asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan laporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing (translation).

·       Latar Belakang dan Terminologi
Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakn translasi sederhana dalam ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam padannya dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik, dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.
Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap. Pembelian atau penjualan mata uang langsung di tempat normalnya harus segera disampaikan, yaitu sekitar dua hari kerja.

·       Masalah
Nilai tukar tidak pernah stabil, sistem keuangan pada kebanyakan negara industri sangat bebas dalam menentukan nilai mereka sendiri pada pasar saham. Fluktuasi nilai tranlasi sangat jelas terlihat terutama di Eropa Timur, Amerika Latin, dan beberapa bagian Asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat digunakan pada proses translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas translasi mata uang asing, pergerakan mata uang juga berkaitan erat dengan tingkat inflasi lokal.

·       Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi dapat digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, yaitu:
1.      Kurs saat ini
Kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2.      Kurs historis
Merupakan translasi mata uang yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3.      Kurs rata-rata
Nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat itu.

A.    Transaksi Mata Uang Asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Oleh karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam-meminjam dengan mata uang asing.
B.     Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nila tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi danperjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
C.     Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

·       Translasi Mata Uang Asing
a.       Metode nilai tukar tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
b.      Metode nilai tukar ganda
Metode nilai tukar ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
Ø  Metode current-noncurrent
Ø  Metode moneter-nonmoneter
Ø  Metodekurs sementara

·       Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
1)      Pra-1965
Sebelum 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS mengadvokasi metode current-noncurrent.
2)      1965-1975
ARB no. 43 memperbolehkan beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent.
3)      1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan metode pada stadar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial Accounting Standards Board (FASB) mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4)      1981-Sekarang
Pada bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 kepuusan pertamanya. Kebanyakan dari 200 surat yang diterima berhubungan dengan FAS No. 8, meminta untuk mengubahnya. Sebagai respons terhadap ketidakpuasan tersebut, FASB mempertimbangkan FAS No. 8 dan setelah beragam public meeting dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.

·       Gambaran Standar No. 52/Standar Akuntansi Internasional 21
a)      Translasi saat mata uang lokal adalah mata uang fungsional
Ø  Seluruh aset dan kewajiban asing ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca, akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
Ø  Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
Ø  Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah.
b)      Translasi saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional
Ø  Aset dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laoran keuangan, item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
Ø  Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
Ø  Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direkflesikan dalam pendapatan lancar.
c)      Translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS. Menggunanan metode kurs saat ini.

·       Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi
FASB memutuskan untuk menentang penyesuaian inflasi sebelum translasi mata uang asing, karena beranggapan bahwa penyesuaian semacam itu tidak akan konsisten terhadap kerangka kinerja valuasi-harga perolehan yang digunakan dlam dasar laporan AS. Solusinya, FAS No. 52 membutuhkan penggunaan dolar AS sebagai mata fungsional untuk operasional asing yang berdomisili di negara dengan tingkat inflasinya sangat tinggi.





Sumber: Buku Akuntansi Internasional (Buku 1 Edisi 6) Frederick D.S. Choi dan Gary K. Meek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar